Menurut
Gary Hamel, untuk menjadi revolusioner industri atau
dapat membuat aturan permainan baru di era sulit atau era revolusi harus
menciptakan konsep bisnis beserta komponen-komponennya. Suatu konsep bisnis di
era sulit terdiri dari empat komponen utama, yaitu strategi inti (Core
Strategy), sumber daya strategis (Strategic Resources), perantara pelanggan
(Customer Interface) dan jaringan nilai (Value Network). Empat komponen utama
tersebut dikaitkan oleh tiga komponen jembatan.
Antara komponen strategi
inti dan sumberdaya strategis dikaitkan oleh komponen konfigurasi aktivitas
(Configuration of Activities). Komponen manfaat bagi pelanggan (Customer
Benefits) mengaitkan strategi inti dan perantara pelanggan. Sedangkan komponen
batasan perusahaan (Company Boundaries) menjadi jembatan antara sumberdaya
strategis dengan jaringan nilai. Dalam model bisnis di era sulit tersebut
mencakup empat elemen penentu potensi profit yang terdiri dari efisiensi, keunikan,
kecocokan dan pendorong keuntungan.
Komponen pertama dari
konsep bisnis ini adalah strategi inti (Core Strategy), yang merupakan inti
dari bagaimana suatu perusahaan memilih cara untuk berkompetisi. Unsur-unsur
dari strategi inti tersebut meliputi visi dan misi bisnis, cakupan produk /
pasar dan basis diferensiasi. Visi bisnis merupakan apa yang diinginkan
perusahaan yang bersifat ideal dan misi bisnis merupakan operasionalisasi dari
visi bisnis. Visi dan misi bisnis ini akan mengarah pada pernyataan nilai,
kehendak strategi, tujuan dan sasaran yang besar, banyak dan berani serta semua
sasaran kinerja. Visi dan misi bisnis ini untuk memberi arah dan seperangkat
kriteria untuk mengukur kemajuan yang dicapai. Visi yang dilandasi modal
spiritual terbukti dapat melabungkan perusahaan. Merck Pharmaceutical mempunyai
visi bahwa perusahaan ini eksis karena menyediakan obat-obatan bagi yang
membutuhkannya, sehingga menggerakkan bagian riset untuk bekerja optimal.
Komponen kedua dari suatu
konsep bisnis di era sulit adalah sumberdaya strategis (Strategic Resources),
yang terdiri dari kompetensi inti, aset-aset strategis dan proses inti.
Sumberdaya strategis bersifat spesifik dan unik yang dapat mengubah secara
dramatis sumberdya kompetisi menjadi sumber inovasi konsep bisnis.
Kompetensi ini merupakan
sesuatu keunggulan yang dimiliki perusahaan dan mampu memberikan ketrampilan
dan kemampuan yang unik. Misalnya Amazon.com, mempunyai sebuah paten teknologi
“One-Click” dan mempunyai merek yang sangat kuat merupakan di antara kualitas
kompetensi intinya. Tetapi sesungguhnya kompetensi inti dari Amazon.com adalah
pengalaman yang diciptakan untuk pelanggannya yaitu nyaman berbisnis dengan
Amazon.com. Mengapa nyaman? Karena mudah (One-Click), membuat orang mempersepsikan
bahwa mereka berbisnis dan menjual serta membeli produk dengan yang mempunyai
merek telah dikenal.
Komponen ketiga perantara
pelanggan (Customer Interface) yang mempunyai empat elemen, yaitu dukungan dan
pemenuhan, informasi yang mendalam, dinamikan hubungan dan struktur harga.
Harley Davidson merupakan perusahaan yang mampu membangun hubungan sejati
dengan pelanggannya.
Sedangkan komponen keempat
dari model bisnis adalah jaringan nilai yang mengelilingi perusahaan dan yang
memperkuat dan melengkapi sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Cisco dan Nokia
menggunakan jaringan pemasok mereka sebagai cara untuk mengurangi modal kerja
dan meningkatkan fleksibilitas secara dramatis.
( sumber : http://erfimarzeli.blogspot.co.id/2015/09/mata-kuliah-pengantar-bisnis-akuntansi_50.html )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar