Keroppi - Sanrio

Kamis, 14 November 2019

CONTOH HUMAN RESOURCE PLANNING


HUMAN RESOURCE PLANNING (PENDAHULUAN)
HR Planning adalah proses perencanaan yang memastikan jumlah sumber daya manusia yang diperlukan oleh organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuan strategis-nya. Jumlah sumber daya manusia disini meliputi tidak saja dari sisi jumlah tetapi juga dari sisi kualitas. Yang perlu diperhatikan juga, adalah adanya kesesuaian antara perencanaan (planning) yang ada pada Department HR dengan perencanaan bisnis (Business Planning) dari perusahaan.

Dalam proses perencanaan strategis (strategic plannning), dipertimbangkan segala hal yang berkaitan dengan posisi dan kondisi organisasi/perusahaan dalam bisnis yang menjadi bidangnya, baik itu secara internal, berupa kekuatan maupun kelemahan perusahaan, maupun external, berupa peluang dan berbagai ancaman pada perusahaan. Analisis ini akan mempengaruhi strategi yang dipilih perusahaan untuk mencapai tujuan atau visi-nya. Dalam menerapkan strategi tersebut tentunya diperlukan sumber daya-sumber daya, salah satunya yang terpenting adalah sumber daya manusia, dengan kualifikasi dan kuantitas yang diperkirakan mampu mencapai tujuan yang sudah ditetapkan perusahaan. Disanalah peran penting perlu adanyaHRPlanning.
Human Resources Planning pada PT. Unilever
Manajemen sumber daya manusia yang dilakukan oleh PT Unilever yaitu dengan melakukan kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia, agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar perlu disiapkan sistem yang handal.
-Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi.
-Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya.
-Tahapan pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja di dalam perusahaan.
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan mengenai sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan.

Nurhaliza Amalia
Sumber :
http://oliviarahanamora.blogspot.com/2013/09/msdm-ptunilever-dan-indofood.html

Sabtu, 19 Oktober 2019

DEFINISI JOB ANALYSIS, HUMAN RESOURCE PLANNING, JOB DESCRIPTION, JOB SPECIFICATION & JOB DESIGN.


DEFINISI JOB ANALYSIS, HUMAN RESOURCE PLANNING, JOB DESCRIPTION, JOB SPECIFICATION & JOB DESIGN.

*      DEFINISI JOB ANALYSIS
1.      Secara umum analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan menentukan secara rinci tugas-tugas (duties) dan persyaratan dari suatu jabatan tertentu.
2.      Menurut Umar (2005:6) bahwa analisis pekerjaan adalah merupakan suatu proses untuk menentukan isi suatu pekerjaan sehingga dapat dijelaskan orang lain untuk tujuan manajemen. 
3.      Menuurt Gomes (2003;91) analisis jabatan adalah proses pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja, yang dilaksanakan dengan mengamati atau mengadakan interview pada pekerjaan, dengan bukti-bukti yang benar dari supervisor.
4.      Benandin & Russell dalam Gomes (2003:91) mengatakan analisis pekerjaan ini akan menghasilkan daftar uraian pekerjaan pernyataan tertulis mengenai kewajiban-kewajiban pekerja dan bisa juga mencakup standar kualifikasi, yang merinci pendidikan dan penglaman minimal yang diperlukan bagi seorang pekerja untuk melaksanakan kewajiban dari kedudukannya secara memuaskan.

*      DEFINISI HUMAN RESOURCES PLANNING
1.      Andrew E. Sikula (1981;145)
Mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”
2.      George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173)
mendefinisikan bahwa:“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
3.      Mondy & Noe (1995)
mendefinisikan Perencanan SDM sebagai proses yang secara sistematis mengkaji keadaan sumberdaya manusia untuk memastikan bahwa jumlah dan kualitas dengan ketrampilan yang tepat, akan tersedia pada saat mereka dibutuhkan”
4.      Eric Vetter dalam Jackson & Schuler (1990) dan Schuler & Walker (1990) 
mendefinisikan Perencanaan sumber daya manusia (HR Planning) sebagai; proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi yang diinginkan di masa depan.



*      DEFINISI JOB DESCRIPTION
1.      Job description adalah sebuah daftar yang dipedomani oleh seseorang untuk melaksanakan tugas atau fungsi, dan tanggung jawab pada suatu jabatan atau posisi.
2.      Secara khusus job description dapat diartikan suatu perangkat yang sangat penting untuk dapat memberikan gambaran dan kejelasan tugas, tanggung jawab serta wewenang, baik untuk dipedomani oleh karyawan dalam pelaksanaan tugas maupun bagi para atasan untuk pembagian tugas bagi bawahannya
3.      F.X. Soedjadi 
Menerjemahkan uraian pekerjaan dengan definisinya “penguraian secara lebih terperinci dan bulat (compact), tentang pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan oleh seseorang pegawai yang sebelumnya sudah dibuatkan, analisis pekerjaannya”.
4.      Komaruddin
Menyebutkan job description dengan “pertelaan kerja” dengan pengertian “deskripsi tentang tanggung jawab dan wewenang untuk suatu jabatan.
5.      Dale Yoder  
Job description “systematic summaries of information gaind from notes taken and record in the job analysis process

*      DEFINISI JOB SPECIFICATION

1.         Menurut Werther dan davis, 1996 (dalam Justin, 2006) memberikan job specification ialah spesifikasi jabatan menguraikan permintaan-permintaan dari suatu jabatan kepada pegawai yang mengerjakan jabatan tersebut dan keterampilan-keterampilannya. Tuntutan-tuntutan tersebut mencakup pengalaman, latihan, pendidikan, kemampuan fisik serta kemampuan mental.
2.         Job specification (spesifikasi pekerjaan), suatu pernyataan tertulis mengenai kualifikasi dan karakteristik yang dibutuhkan untuk pekerjaan menurut pendidikan, keterampilan, dan pengalaman.
3.         Job specification ialah kualifikasi minimum yang harus dimiliki seseorang agar dapat menjalankan suatu jabatan.
4.      Garry Dessler (2010:110), deskripsi pekerjaan (job description) merupakan suatu daftar tugas, tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja, kepedulian atas tanggung jawab suatu jabatan, serta produk dari analisis jabatan.
5.      Handoko (2008:29), deskripsi pekerjaan (job description) merupakan suatu pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja, dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya.




*      DEFINISI JOB DESIGN
1.      Herjanto dalam Irnanda (2011) menjelaskan bahwa desain pekerjaan adalah rincian tugas dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan.
2.      Desain pekerjaan menguraikan cakupan, kedalaman, dan tujuan dari setiap pekerjaan yang membedakan antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya.
3.      Handoko (dalam Irnanda, 2011) menyatakan bahwa desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seseorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional yang bertujuan untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi, dan keperilakuan.
4.      Dwiningsih (dalam Irnanda, 2011) desain pekerjaan adalah sebuah pendekatan yang menentukan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seseorang atau sekelompok karyawan dalam suatu organisasi.
Sumber :
Justin.T.Sirait. (2006). Memahami aspek-aspek pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi. Jakarta : Gramedia widiasarana Indonesia

Nurhaliza Amalia
25216574

Sabtu, 28 September 2019

SUMBER DAYA MANUSIA


SUMBER DAYA MANUSIA

Organisasi merniliki berbagai macam sumber daya sebagai‘input’ untuk diubah menjadi ‘output’ berupa produk barang atau jasa. Sumber daya tersebut meliputi modal atau uang, teknologi untuk menunjang proses produksi, metode atau strategi yang digurunakan untuk beroperasi, manusia dan sebagainya.
Diantara berbagai macam sumber daya tersebut, manusia atau sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen yang paling penting. Untuk merencanakan, mengelola dan mengendalikan sumber daya manusia dibutuhkan suatu alat manajerial yang disebut manajemen sumber daya manusia (MSDM).
MSDM dapat dipahami sebagai suatu proses dalam organisasi serta dapat pula diartikan sebagai suatu kebijakan (policy). (Priyono,2010:3).
Sebagai suatu proses, Cushway (1994:13) misalnya, mendefinisikan MSDM sebagai ‘Part of the process that helps the organization achieve its objectives’. Pernyataan ini dapat diterjemahkan sebagai ‘bagian dari proses yang membantu organisasi mencapai tujuannya’.
Sementara itu, Schuler, Dowling, Smart dan Huber (1992:16)
mengartikan MSDM dalam rumusan seperti berikut ini:
Human Resource Management (HRM) is the recognition of the importance of an organization’s workforce as vital human resources contributing to the goals of the organization, and the utilisation of several functions and activities to ensure that they are used effectively and fairly for the benefit of the individual, the organization, and society’.

Pernyataan tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut:
Manajemen Sumber Daya Manusia / MSDM merupakan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai   sumber   daya   manusia   yang   sangat   penting dalam memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan organisasi, dan penggunaan beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan   bahwa   SDM   tersebut   digunakan   secara efektif dan adil bagi kepentingan individu, organisasi dan masyarakat.

                                                                           
Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah :
1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job requirement dan job evaluation.
2. Menetapkan penarikan, seleksi dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job.
3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian.
4. Meramalakan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik secara vertical maupun secara horizontal.
10. Mengatur pension, pemberhentian dan pesangonnya.

Berdasarkan uraian diatas Manajemen Sumber Daya Manusia sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan suatu perusahaan (efisiensi perusahaan).
Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia didorong oleh masalah-masalah sebagai berikut :
Ekonomis
a. Semakin terbatasnya faktor-faktor produksi menuntut agar sumber daya manusia dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
b. Semakin disadari bahwa sumber daya manusia paling berperan dalam mewujudakan tujuan perusahaan (efisiensi perusahaan), karyawan dan masyarakat.
c. Karyawan akan meningkatkan moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerjanya jika kepuasan diperolehnya dari pekerjaannya.
d. Terjadinya persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas di antara perusahaan.
e. Para karyawan semakin menuntut keamanan ekonominya pada masa depan.
Politis
a. Hak asasi manusia semakin mendapat perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan lagi.
b. Organisasi buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan perhatian yang lebih baik terhadap sumber daya manusia.
c. Campur tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan semakin banyak.
d. Adanya persamaan hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan kerja.
e. Emansipasi wanita yang menurut kesamaan hak dalam memperoleh pekerjaan.
Sosial
a. Timbulnya pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan kemajuan teknologi.
b. Berkurangnya rasa kebanggan terhadap hasil pekerjaan, akibat adanya spesialisasi pekerjaan yang mendetail.
c. Semakin banyak pekerja wanita yank arena kodratnya perlu mendapat pengaturan dengan perundang-undangan.
d. Kebutuhan maunsia yang semakin beraneka ragam, material dan nonmaterial yang harus dipenuhi oleh perusahaan.


Nurhaliza Amalia
25216574

Sumber :
Priyono. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: Zifatama Publisher




Rabu, 17 Juli 2019

HOW DOES FRANCHISE WORK


HOW DOES FRANCHISE WORK?

A franchise is a way of structuring a business. Generally, it involves the owner of a business (known as the franchisor) licensing to a third party (known as the franchisee) the right to operate a business or distribute goods and/or services using the franchisor’s business name and systems (which varies depending on the franchisor) for an agreed period of time, in return for a fee. 
The franchise fee may be an upfront payment by the franchisee to the franchisor, an ongoing fee (e.g. an agreed percentage of revenue or profit) or a combination of the two. Franchising is an alternative to the franchisor building a chain of stores.
Franchising has grown rapidly in Australia in recent years, particularly in the small business sector. Annual revenue from franchising exceeds $100 billion and franchises employ over 500,000 people.
Its success can be attributed to the fact that franchising provides incentives to both franchisors and franchisees, as they both share in the success of the business operated by the franchisee.
WHY WOULD YOU BUY A FRANCHSE?
There are many reasons why someone would buy a franchise. For example:
  • There are incentives to the franchisee in owning and operating its own business. Monetary rewards are directly related to the efforts of the franchisee.
  • In some respects, it is easier for the franchisee than starting up their own business. A franchise should have a brand that is well established.
  • In Australia, franchises are regulated by the Franchising Code of Conduct, which is administered by the ACCC. This provides legal protections to franchisees, in particular it requires the franchisor to make disclosures to prospective franchisees (e.g. financial information) and allows a franchisee to change its mind and walk away within seven days of signing the initial franchise agreement.
  • The franchisor generally provides assistance in identifying suitable business locations, which should minimise the risk of the franchise not operating successfully, and setting up so that it is ready to open for business.
  • The term can be flexible, it could be as short as one year or have no fixed term and last forever.
  • The franchisor generally provides ongoing support, training and knowledge (including of their past mistakes). This may be specific to their business model or general business training in areas like marketing, merchandising and accounting.
  • Buying one is generally cheaper than starting your own business.
  • If the franchise sells goods, the purchase price of the franchisee is generally cheaper than if it were a stand-alone business as the franchisor should have access to bulk discounts.
  • The franchisee indirectly benefits from advertising by other franchisees.
  • Franchisees may be protected from competition (certainly within the group), depending on the terms of their agreement. 
THINGS TO CONSIDER
When conducting due diligence, make sure you address the following: 
  • The franchisor may impose restrictions as to how their business may be operated.
  • You have to abide by your agreement, which could include onerous terms. Review it carefully, and if necessary seek legal advice.
  • The franchisee generally has to make ongoing payments to the franchisor. This is an important issue for small business, particularly during the early stages of operations.
  • You may have to make an upfront payment to the franchisor, with no guarantee of success and no refund. How do you assess the likely prospects of a franchise? If you receive information from the franchisor about past successes, how do you know it’s true? It can be difficult.
  • What happens if the franchisor goes bust? This is always a risk.

Nama Kelompok:
Dinar Larasati           (22216085)
Indah Permatasari     (23216494)
Nurhaliza Amalia     (25216574)
Tika Karlita              (27216391)


Senin, 01 Juli 2019

Mata Kuliah Bahasa Inggris Dengan Jurusan Akuntansi


Mata Kuliah Bahasa Inggris Dengan Jurusan Akuntansi
Tingginya kebutuhan akan Bahasa Inggris ini dapat dirasakan oleh insan akademik yang mana rujukan mereka pada umumnya berasal dari berbahasa Inggris. Sementara itu informasi informasi yang terdapat di sistem komputerisasi di sajikan dan di simpan dalam bahasa Inggris. bahwa tuntutan terhadap bahasa Inggris di dunia kerja dan dunia akademik semakin meningkat dan bervariasi. Bukan hanya itu saja, penggunaan bahasa inggris yang diterapkan di setiap universitas memiliki tingkatan yang berbeda. Sekarang ini universitas sangat menjunjung tinggi penggunaan bahasa inggris. Terutama banyak dosen yang mengajar menggunakan bahasa inggris, dan mewajibkan mahasiswa dan mahasiswi nya untuk bisa berbicara dengan menggunakan bahasa inggris.
Pada era globalisasi modern seperti sekarang ini bahasa inggris sudah bukan lagi menjadi bahasa universal saja, tetapi menjadi salah satu kemampuan penting yang wajib dimiliki jika ingin mampu bersaing dengan orang lain. Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang sangat besar didunia mengundang minat dari berbagai lembaga ekonomi dan korporasi negara lain untuk melebarkan pasarnya. Bahkan banyak pakar ekonomi yang memprediksi bahwa Indonesia akan mampu menjadi pengendali perekonomian di Asia bersama China dan India. Kita masyarakat Asean akan menghadapi revolusi besar dalam dunia perkonomian yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Indonesia sendiri memiliki salah satu nilai lebih tersendiri dalam bersaing dengan negara ASEAN lainnya yaitu populasi penduduk yang sangat besar. Namun hal ini tidak diimbangi oleh kemampuan sumber daya manusia yang tinggi, terutama dalam teknologi dan kemampuan berkomunikasi. Jika Anda ingin mampu bersaing dengan orang lain tak hanya dari masyarakat ASEAN maka Anda perlu sesegera mungkin meningkatkan kemampuan komunikasi dengan mempelajari bahasa universal yaitu bahasa inggris.
Pada dunia kerja, terutama sekali pada akuntan perbankan, membutuhkan keempat keterampilan bahasa. Antara masing-masing kemampuan perbedaannya tidak terlalu terlihat. namun jelas. Seperti keterampilan membaca, berbicara, menyimak, dan menulis. Sedangkan topik yang diutamakan berhubungan dengan tugas-tugas rutin akuntan seperti masalah keuangan dan operasional komputer. Mendalami mata kuliah bahasa inggris atau mempelajari bahasa inggris lebih dalam sekarang ini seperti suatu kebutuhan. Karena di dunia perkantoran menilai orang yang memiliki kemampuan lebih dalam berbahasa inggris memiliki nilai tambah daripada yang tidak begitu lancar dalam bahasa inggris.
Bahasa Inggris juga digunakan dalam hampir semua jurusan di perguruan tinggi. Maka dari itu mengapa bahasa Inggris penting dalam akuntansi. Seperti yang kita ketahui, akuntansi berguna untuk membuat, mengolah, melaporkan dan menyusun laporan keuangan dan dalam laporan keuangan tersebut sering menemukan rekening-rekening yang menggunakan bahasa Inggris misalnya debet, credit, cash, asset, liability, capital, etc.  dan sebagai mahasiswi yang mengambil jurusan akuntansi sering pula menemukan istilah-istilah yang berhubungan dengan akuntansi. hal kecil yang dapat dipetik selama menjadi mahasiswi akuntansi ialah penggunaan kalimat bahasa inggris didalam buku akuntansi. banyak sekali buku akuntansi yang menggunaakan bahasa inggris. Bukan hanya itu, penggunaan bahasa inggris juga diterapkan didalam salah satu software pendukung akuntansi seperti zahir accounting, myob, dan lain sebagainya. Akuntansi menyediakan informasi kepada pemangku kepentingan dan para pemilik saham. Dalam menyampaikan informasinya seorang akuntan menyediakan laporan juga harus menggunakan bahasa Inggris agar para investor terutama investor asing bisa mengerti laporan tersebut dan dapat mengambil keputusan.
Kesimpulan ;
Jadi, mata kuliah bahasa inggris kaitannya dengan jurusan akuntansi adalah penting. Bukan hanya di jurusan akuntansi saja bahasa inggris sangat diutamakan. Terlebih lagi pada jurusan akuntansi yang memang dalam dunia kerja sudah pasti membutuhkan kemampuan atas bahasa inggris itu sendiri. Bahasa inggris tidak hanya menjadi bahasa verbal internasional, melainkan bahasa dalam literatur pendidikan. Selain itu bahasa inggris menjadi penting khususnya bagi mahasiswa dan mahasiswi jurusan akuntansi baik sebelum maupun sesudah memasuki dunia kerja. Bisa berbahasa inggris menjadi nilai tambah yang biasanya sangat diperhatikan perusahaan dan kewajiban yang harus dimiliki seseorang ketika melamar pekerjaan.

Nurhaliza Amalia
25216574

Senin, 29 April 2019

CONNECTORS


Ø  Pengertian Connectors
Connectors merupakan kata penghubung yang digunakan untuk menggabungkan dua kalimat atau lebih menjadi satu kalimat.
Connectors dibagi menjadi 3, yaitu :
·         Menunjukan waktu : before, after, as soon as, while, when
·         Menunjukan sebab dan akibat : because/because of, since
·         Menunjukan tanda urutan : first, next, then, after that, finally

Contoh Kalimat :
1. Menunjukan Waktu :
·         We went home after the rain stopped
·         I prepare my ticket and passport before I go on holiday to Korea
2. Menunjukan Sebab dan Akibat :
·         Since I have no money, I can’t treat you
·         I went to the hospital because of my serious accident
3. Menunjukan Tanda Urutan :
·         Finally, we put some sauce and salt
·         Next, we cut the vegetables into small pieces

Pengertian Relative Clause
Relative clause merupakan suatu kata sebagai informasi tambahan untuk memperjelas tentang seseorang atau sesuatu.
Disebut relative clause karena dia menghubungkan (me-relate) benda atau orang tersebut dengan frasa dibelakangnya. Relative clause diawali dengan kata penghubung who, whom, whose, which, that.

Rumus Relative Clause
·         Complex Sentence : independent clause+adjective clause
·         Adjective Clause : relative pronoun+/-S*+V

Contoh Kalimat :
The book is in interesting
The book that he has read is interesting
I have read the book that you just mentioned

Pengertian Adjective & Adverb
Adjective adalah kata yang merupakan salah satu bagian dari part of speech yang berfungsi untuk menjelaskan noun (kata benda) termasuk Pronoun (kata ganti benda/orang).

Contoh Kalimat Adjective :
·        I have some girl friends, but you are the best
·        Tonight is very quiet and dark
·        The man who is standing on the bridge is a terrorist

Adverb (kata keterangan) adalah satu dari delapan part of speech yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menerangkan verb (kata kerja) adjective (kata sifat), maupun adverb lain.

Contoh Kalimat Adverb ;
·         He is watching the football match there
·         Please call me later, I’m studying now
Sumber :


PASSIVE VOICE, CAUSATIVE HAVE


Passive Voice, Causative Have
Pengertian Passive Voice
Passive voice adalah suatu grammatical construction (bentuk gramatikal) dimana subject kalimat tidak melakukan aksi, melainkan menerima aksi atau ditindaklanjuti (receiver of action) oleh agent lain (doer of action) baik disebutkan ataupun tidak.  Sebaliknya, pada konstruksi active, subject berhubungan langsung dengan verb dengan bertindak sebagai pelaku aksi. Kalimat aktif dapat ditransformasi menjadi pasif, namun hanya transitive verb (diikuti direct object) yang dapat diberlakukan demikian.
Rumus Passive Voice
Rumus passive voice adalah sebagai berikut di bawah ini.
Catatan:
·         Auxiliary verb dapat berupa primary auxiliary verb be (is, are, am, was, were, be, been, being), kombinasi antara dua primary (is/are being, was/were being, has/have been) atau antara primary dan modal auxiliary verb (will be, will have been).
·         Past participle yang digunakan berupa kata kerja transitive.
Contoh: She can’t drive a car. (active voice, transitive), He always come on time. (active voice, intransitive)
·         Perubahan bentuk dari base form ke past tense dan past participle secara regular atau irregular.
Contoh: play (base form) —> played (past participle), sing (base form) —> sung (past participle)
Contoh Kalimat Passive Voice pada Auxiliary Verb be:
Komponen
Contoh Kalimat Passive Voice
Subject
be
PP
I
am
paid
I am paid in dollars.
(Saya dibayar dalam dollar.)
the red velvet recipe
is
used
The red velvet recipe is used by many people.
(Resep red velvet tsb digunakan oleh banyak orang.)
all of my shoes
are
washed
All of my shoes are washed every month.
(Semua sepatu saya dicuci setiap bulan.)
large amounts of meat and milk
are
consumed
Large amounts of meat and milk are consumed by many people in the countries.
(Sejumlah besar daging dan susu dikonsumsi oleh banyak orang di negara-negara tsb.)
the book
was
edited
The book was edited by Beatrice Sparks.
(Buku tsb disunting oleh Beatrice Sparks.)
the books
were
edited
The books were edited by Beatrice Sparks.
(Buku-buku tsb disunting oleh Beatrice Sparks.)
Causative Verb

Causative verb adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan bahwa subject tidak bertanggungjawab langsung terhadap aksi yang terjadi melainkan seseorang atau sesuatu yang lain yang melakukan aksi tersebut.

Fungsi dan Rumus Causative Verbs

Kalimat causative verb terbagi menjadi 2 macam, yaitu active dan passive causative. Pada kalimat active causative verb, agent (yang mengerjakan aksi) diketahui. Sebaliknya, pada kalimat passive causative verb, agent biasanya tidak disebutkan. Let, make, have, dan get merupakan causative verb yang umum digunakan.

Fungsi dan rumus let, make, have, dan get dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Verb
Fungsi
Rumus Active and Passive Causative
Let
membiarkan seseorang melakukan sesuatu
Active:
 S + let + agent + action verb (bare infinitive) + …
Make
memaksa atau sangat menyakinkan seseorang untuk melakukan sesuatu
Active:
 S + (make-made) + agent + action verb (bare infinitive) + …
Have
menginginkan seseorang mengerjakan sesuatu untuk subjek
Active:
 S + (have-had) + agent + action verb (bare infinitive) + object
Passive:
 S + (have-had) + object + action verb (V-3)
Get
mirip dengan have namun dengan struktur kalimat yang berbeda
Active:
 S + (get-got) + agent + action verb (to infinitive) + …
Passive:
 S + (got) + object + action verb (V-3)

Berikut tabel contoh kalimat Causative Verb :
Rumus
Verb
Contoh kalimat






Active Causative Verbs

Have – had
Lala had her friend take her result test.
The student had the teacher speak slowly.

Get – got
She got her parents to buy her a tennis racket.
The boy got his cat to chase a mouse.

Make – made
The woman made her daughter eat up the tomatoes.
The manager makes her staff work hard.

Let
My father lets me choose my own future carrier.
The shepherd lets his sheep graze in the meadow.

Passive Causative Verbs

Have – had
I had my house renovated last week.
He had his book returned as soon as possible.

Get – got
Teddy got the money saved in the bank.
Yulia got her bedroom cleaned.

SUMBER :