SUMBER
DAYA MANUSIA
Organisasi merniliki berbagai macam sumber daya sebagai‘input’
untuk diubah menjadi ‘output’ berupa produk barang atau jasa. Sumber daya
tersebut meliputi modal atau uang, teknologi untuk menunjang proses produksi,
metode atau strategi yang digurunakan untuk beroperasi, manusia dan sebagainya.
Diantara
berbagai macam sumber daya tersebut, manusia atau sumber daya manusia (SDM)
merupakan elemen yang paling penting. Untuk merencanakan, mengelola dan
mengendalikan sumber daya manusia dibutuhkan suatu alat manajerial yang disebut
manajemen sumber daya manusia (MSDM).
MSDM
dapat dipahami sebagai suatu proses dalam organisasi serta dapat pula diartikan
sebagai suatu kebijakan (policy). (Priyono,2010:3).
Sebagai suatu proses, Cushway (1994:13) misalnya,
mendefinisikan MSDM sebagai ‘Part of the process that helps the organization
achieve its objectives’. Pernyataan ini dapat diterjemahkan sebagai ‘bagian
dari proses yang membantu organisasi mencapai tujuannya’.
Sementara
itu, Schuler, Dowling, Smart dan Huber (1992:16)
mengartikan
MSDM dalam rumusan seperti berikut ini:
Human Resource Management (HRM) is the recognition of
the importance of an organization’s workforce as vital human resources
contributing to the goals of the organization, and the utilisation of several
functions and activities to ensure that they are used effectively and fairly for
the benefit of the individual, the organization, and society’.
Pernyataan
tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut:
Manajemen Sumber Daya Manusia / MSDM merupakan
pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia
yang sangat penting dalam memberi kontribusi bagi
tujuan-tujuan organisasi, dan penggunaan beberapa fungsi dan kegiatan untuk
memastikan bahwa SDM
tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan
individu, organisasi dan masyarakat.
Peranan
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia mengatur dan menetapkan
program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah :
1. Menetapkan
jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job
requirement dan job evaluation.
2. Menetapkan
penarikan, seleksi dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man
in the right place and the right man in the right job.
3. Menetapkan
program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian.
4. Meramalakan
penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
5. Memperkirakan
keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor
dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa
perusahaan-perusahaan sejenis.
7. Memonitor
kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan
pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur
mutasi karyawan baik secara vertical maupun secara horizontal.
10. Mengatur
pension, pemberhentian dan pesangonnya.
Berdasarkan
uraian diatas Manajemen Sumber Daya Manusia sangat menentukan bagi terwujudnya
tujuan suatu perusahaan (efisiensi perusahaan).
Perkembangan
Manajemen Sumber Daya Manusia didorong oleh masalah-masalah sebagai berikut :
Ekonomis
a. Semakin
terbatasnya faktor-faktor produksi menuntut agar sumber daya manusia dapat
bekerja lebih efektif dan efisien.
b. Semakin
disadari bahwa sumber daya manusia paling berperan dalam mewujudakan tujuan
perusahaan (efisiensi perusahaan), karyawan dan masyarakat.
c. Karyawan
akan meningkatkan moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerjanya jika kepuasan
diperolehnya dari pekerjaannya.
d. Terjadinya
persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas di antara
perusahaan.
e. Para karyawan
semakin menuntut keamanan ekonominya pada masa depan.
Politis
a. Hak
asasi manusia semakin mendapat perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan
lagi.
b. Organisasi
buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan perhatian yang lebih baik
terhadap sumber daya manusia.
c. Campur
tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan semakin banyak.
d. Adanya
persamaan hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan kerja.
e. Emansipasi
wanita yang menurut kesamaan hak dalam memperoleh pekerjaan.
Sosial
a. Timbulnya
pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan kemajuan teknologi.
b. Berkurangnya
rasa kebanggan terhadap hasil pekerjaan, akibat adanya spesialisasi pekerjaan
yang mendetail.
c. Semakin
banyak pekerja wanita yank arena kodratnya perlu mendapat pengaturan dengan
perundang-undangan.
d. Kebutuhan
maunsia yang semakin beraneka ragam, material dan nonmaterial yang harus
dipenuhi oleh perusahaan.
Nurhaliza Amalia
25216574
Sumber :
:
Priyono. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: Zifatama Publisher